PEKANBARU – Dua pembangkit listrik di Kawasan Industri Tenayan (KIT), PLTU dan PLTG, dibangun tanpa menggunakan APBD Pekanbaru. Pemko Pekanbaru hanya mengajukan proposal ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, Rumah Sakit Daerah Madani, dan jalan lingkar luar (outer ring road) sudah dibangun. Padahal, APBD tak mencukupi. Kuncinya adalah kita harus keluar dari zona nyaman. Kita harus menjadi visioner,” ujar WaliKota Pekanbaru Firdaus, Minggu (27/6).
Awalnya, pembangunan yang direncanakan dicela. Kenyataannya, semua yang dirancang berjalan sesuai rencana.
“Kami sudah berkantor di Kompleks Perkantoran Tenayan Raya ini sejak dua tahun lalu. Tak jauh dari Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, Kawasan Industri Tenayan sedang dibangun,” ungkap Walikota.
Di kawasan itu terdapat dua pembangkit listrik, PLTU Tenayan dan PLTG. PLTU sudah beroperasi. Sedangkan PLTG hampir selesai dibangun dengan nilai investasi Rp4,3 triliun.
Pembangunan dua pembangkit listrik merupakan investasi penuh. APBD tak ada digunakan membangun dua pembangkit listrik itu.
“Kami bekerja sama dengan PLN mengajukan proposal ke Kementerian ESDM. Saya katakan ini pasti disetujui,” ucap wali kota.
Karena, nilai bisnis dua pembangkit listrik ini sangat besar. Investasi seperti inilah yang sangat dibutuhkan oleh negara.
“Kita tak perlu menggunakan APBD maupun APBN membangunnya. Akhirnya sekarang, dua pembangkit listrik ini terwujud,” sebut Firdaus. (*/cr1)
Sumber: aceh.siberindo.co